Memasuki hari ke-5 di Bali nih saudara-saudara, bertepatan pada hari senin 7 April 2014 (lengkap bingits ya) hihihi. Matahari pagi memasuki kamar tempat saya menginap di lantai dasar Pop Hotel Kuta Bali. bergegas saya cuci muka untuk bersiap-siap sarapan (mandinya nanti aja abis sarapan) huahahahha, karena pengalaman pada hari minggu pas saya sarapan di hotel, ramenya ampunn bingits,, (pas weekend sih). Nah, keutamaan menginap di Pop Hotel kuta ini adalah sarapannya gak terbatas hanya untuk 2 orang visitor aja pemirsa,. jadi satu kamar walaupun isinya ada 5 orang boleh sarapan semuanya,, cihuyy.. whahahha.
Karena saya liburannya dengan keluarga yang total keseluruhan 5 orang + 1 balita, jadi di Hotel sebelum kami menginap disini yah ada 1 orang yang tidak ikut sarapan, makan diluar atau tambah charge untuk ikut sarapan. berbeda dengan di Pop Hotel kuta ini, semuanya turun untuk sarapan,. whahahha. dan pas hari minggu saya sarapan jam 8 pagi itu membludak banget orang-orang yang mau sarapan, mirip kondangan... *lohh hahhaha, Jadi kalo mau sarapan disini better pagi sekitar jam 7 deh :)) . Di Pop Hotel Kuta ini menu sarapannya adalah nasi djinggo yang bisa diambil sepuasnya. Porsinya gak begitu banyak, tapi cukup mengenyangkan buat orang yang perutnya gak dalem tampungannya ^^v. Saya makan 1 bungkus aja udah cukup kenyang, ada juga yang ambil 2,3, 4, bahkan ada yang bawa kantong buat dibawa buat makan siang dan malam. wkwkwkkw.. (jangan ditiru ya).. NB : kalimat yang terakhir just kidding :))
Nasi djinggo itu adalah nasi (terdapat pilihan nasi putih kuning, hijau dan merah dengan lauk bihun, telor (1/8) , tempe orek dan sambal) dibungkus sedemikian rupa membentuk kerucut. Menu lainnya ada juga roti bulat tanpa isi, kopi, teh, dan menu tambahan lain (pengalaman saya menginap disini 3 hari 2 malam menu lain tambahannya adalah bubur candil pada sarapan hari pertama, kemudian hari keduanya adalah bubur sum-sum).
Setelah perut kenyang, kami bersiap-siap untuk check-out karena kami akan pindah ke tempat penginapan lain di Ubud. Rasanya kalo saya balik lagi ke Bali someday, hotel ini bakalan jadi tujuan utama saya lagi untuk tempat nginep,. karena harganya cukup terjangkau dibanding hotel-hotel lain yang letaknya dekat pantai kuta. Cukup jalan kaki gak nyampe 10 menit aja keluar kita sudah sampai di pantai kuta. Apalagi kalo malam hari dan malam minggu itu ramee banget,. dan saya belum sempet jalan-jalan malem disekitar kuta - jimbaran karena udah kecapen jalan-jalan seharian, jadi begitu sampe hotel paling jalan-jalannya yang gak jauh-jauh dari sekitaran hotel.
Disini nyari makan gampang banget, jalan ke belakang sebelum jalan legian masih dalam gang itu banyak rumah makan yang menjual makanan halal. Ke bagian depan di jalan pantai kuta itu lebih banyak lagi, ada beach walk mall, McD, sevel, dll. Saya sendiri pas pesan McD delivery itu bisa sampe ke hotel. deliverynya gak nyampe 30 menit, makanan sudah tiba di depan pintu kamar hotel. Cihuy...
Suasana hotelnya juga cozy dan cheerful. Suka banget sama colour block di hotel ini, dari luar bangunan sampe interor design dalam kamarnya. Kolam renangnya juga berukuran besar, jadi pas buat berenang walaupun rame. :)) kamar mandi yang berbentuk tabung juga lucu, walaupun ukurannya kecil tapi gak mengurangi fungsinya sebagai tempat mandi dll,.
scenery from my room |
Sekitar pukul 9 pagi, saya check out dari hotel. setelah memasukan semua baggages kedalam mobil, kami beranjak dari hotel menuju pantai Nusa Dua, kami melewati jalan legian dana menyempatkan diri untuk melihat sebentar monumen bom Bali. Menempuh waktu kurang lebih 30-40 menit menuju selatan Bali, kami akhirnya tiba di Nusa Dua. FYI, kawasan Nusa Dua memang berisi resort-resort yang Woww, expensive dan luxurious pastinya.
Pantai Nusa Dua terdapat adi ada pantai yang memang tidak boleh dimasuki kecuali pengunjung hotel, tapi ada juga pantai yang bisa dimasuki oleh pengunjung umum. Berdasarkan petunjuk driver kami kami, dari The Bay kita ambil ke arah kiri,. ke arah kanan juga ada yang bisa dimasuki umum. Memasuki Nusa Dua, kami mengarahkan kaki kami ke sisi kanan terlebih dahulu untuk berjalan-jalan melihat suasanan pantainya. Ketika saya kesana melihat-lihat sekeliling terdapat staff pengelola resort yang menawarkan untuk fasilitas berenang.
Pantai untuk umum |
Pantai khusus guest hotel |
Sepanjang mata memandang kebanyakan bule yang berenang dan bersliweran. Setelah jalan-jalan kayak orang kebingungan (apasih) wkwkwk. Kami ditawari untuk menggunakan fasilitas dari sana,. jadi harga 1 orang dikenakan Rp. 150.000,- (fasilitas handuk dan shower room dan bangku as shown at above pic) Pantainya masih segaris dengan pantai untuk pengunjung hotel. Cuma ditengah-tengah nya ada security yang siap meniupkan priwitnya bagi pengunjung yang memasuki area pantai untuk guest hotel only. Whahahhaha. Well, I don't know exactly, in case kita cuma mau berenang tanpa fasilitas itu tetap dikenakan Rp. 150.000,- per orang atau enggak. Karena dihitungnya per-orang. wah hampir Rp. 750.000,- untuk kami sekeluarga. cukup mahal boo... berhubung saya udah puas berenang di pantai pandawa dan harga sewa payung di Pandawa juga cukup terjangkau untuk sewa payung seharian sampe bosen,. hahahha. jadi saya ke Nusa Dua sekedar ingin melihat-lihat, main air dan foto-foto sebelum menuju Ubud. hihi (narsis teruss). akhirnya kami beranjak beranjak keluar mengarah ke sisi kiri kawasan Nusa Dua.
Nah, disisi kiri nusa dua kami disambut oleh pantai lainnya disisi timur Nusa Dua, disini ombak pantainya sangat tenang, dan sepiiii,,, (mungkin masih pagi kali ya). nah ini pantai yang free yang dimaksud bli made (driver kami).
Saya berjalan-jalan menyusuri bibir pantai hingga pada ujungnya terdapat tanjakan yang menuju bukit diatas karang. diatas ini terdapat pohon-pohon kamboja dan diujung puncak bukitnya terdapat pura Nusa Dua.
Puas berkeliling, main air dan foto-foto tentunya, hihihi. kami melanjutkan perjalanan kami menuju Istana Tampak Siring. dari Nusa Dua kesana menepuh waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Tiket masuk per orang wisatawan domestik Rp.15.000,- .Setelah memasuki gate masuk kita diharuskan memakai kain bali yang telah disediakan oleh pengelola tempat wisata. FYI, disini banyak terdapat juru foto yang akan mendekati kita. Harganya gak begitu mahal, saya ditawari Rp. 50.000,- (2 Foto) setelah tawar menawar saya mendapatkan harga Rp. 50.000,- untuk 3 foto. Well, these are the results :
Di dalam tempat wisata Istana Tampak Siring initerdapat kolam pemandian (Tirtha Empul). Tirta Empul artinya air yang menyembur keluar dari
tanah. Maka Tirta Empul artinya adalah air suci yang menyembur
keluar dari tanah. terdapat banyak pancuran di kolam tersebut, masing
– masing pancuran itu menurut tradisi mempunyai nama
tersendiri diantaranya pancuran Pengelukatan, Pebersihan,
Sudamala dan Pancuran Cetik (Racun). Kita bisa cuci muka sesuai di pancuran yang kita inginkan. yang gak boleh ada 2 pancuran (CMIIW) pancuran untuk memandikan orang yang meninggal dan pancuran cetik. Jadi jangan asal cuci muka aja ya ,,, hahahha. harus tau mana pancuran yang boleh dan enggak..
Istana Tampak Siringnya sendiri berada diatas, hanya Istana Tampak Siring ini sekarang tidak dibuka untuk umum, jadi kita hanya bisa foto2 dari bawah seperti foto saya diatas (tengah).
Setelah kurang lebih dua jam kami mengelilingi kawasan wisata Istana Tampak Siring ini, setelah puas foto-foto, jalan-jalan dan berbelanja kami beranjak dari sini menuju Ubud. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit sampailah kami di Puri Bunga Resort dan Spa Ubud. Well, berhubung tulisannya udah banyak, postingan mengenai liburan saya dan keluarga di Puri Bunga Resort dan Spa akan saya tulis pada postingan saya berikutnya. Thank u for reading :)
Related Posts :
Vacation to Bali - Day 1
Vacation to Bali - Day 2
Vacation to Bali - Day 3
Vacation to Bali - Day 4
Vacation to Bali - Day 6
Related Posts :
Vacation to Bali - Day 1
Vacation to Bali - Day 2
Vacation to Bali - Day 3
Vacation to Bali - Day 4
Vacation to Bali - Day 6
0 comments:
Post a Comment